Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Menyimpan atau Meremas Struk Belanja? Awas Risiko Kanker

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi struk (pixabay.com)
Ilustrasi struk (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika menerima struk dari minimarket, ATM, atau tempat parkir, sebagian orang langsung menyimpannya di dompet atau meremasnya lalu dibuang. Kedua tindakan itu tidak disarankan karena sebagian besar struk belanja mengandung karsinogenik atau zat pemicu kanker

Baca juga: Bocah 2 Tahun Ini Akhirnya Sembuh dari Kanker Rahim, Ini Kisahnya

Struk terbuat dari kertas thermal yang mengandung bisphenol A (BPA) dan bisphenol S (BPS), dua zat kimia yang yang bersifat karsinogenik. Namun, akhir-akhir ini, BPA sudah tidak dimasukkan lagi ke dalam kertas thermal dan diganti dengan BPS.

Ironisnya, BPS juga memiliki bahaya yang sama dengan BPA. Pada 2012, terdapat studi yang mengumpulkan thermal paper dari 4 negara, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan Vietnam. Ternyata ditemukan kandungan BPS sebesar 88 persen berasal dari kertas thermal di struk belanja dan struk lainnya.

Apa bahayanya BPA dan BPS? Sebuah riset pada 2015 menyatakan bahwa BPA memicu penyakit endokrin, kanker prostat, kanker payudara, sindrom ovarium polikistik (PCOS), infertilitas pada pria dan wanita, serta gangguan metabolisme lainnya. Paparan BPA tiap harinya dapat terakumulasi dalam tubuh yang bisa meningkatkan risiko kanker.

BPS yang menjadi pengganti BPA untuk kertas thermal juga ditemukan dapat memberikan efek negatif terhadap tubuh manusia. Selain penyakit yang telah disebutkan di atas, BPS juga berpotensi meningkatkan agresivitas  kanker payudara dan mengganggu hormon endokrin.

Hormon endokrin berfungsi untuk mengendalikan reproduksi, perkembangan dan pertumbuhan, respons terhadap cedera, stres, dan lingkungan, serta tingkat metabolisme tubuh.

Selain mengganggu kerja hormon endokrin, BPS juga mengganggu fungsi darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atau penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah.

Namun, pada temuan penelitian terakhir tersebut dilakukan pada tikus dan karenanya membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BPA dan BPS bisa terserap melalui kulit ke dalam tubuh. Sebuah riset di 2010 mendapati bahwa saat Anda memegang kertas thermal selama lima detik, sekitar satu mikrogram BPA akan terserap ke dalam kulit yang kering.

Namun, bila Anda memegang kertas thermal dengan jari yang basah atau berminyak, maka kadar BPA yang terserap ke dalam kulit 10 kali lipat lebih banyak daripada memegang kertas thermal menggunakan jari yang kering.

Tidak hanya jari yang basah atau berminyak, penyerapan BPA juga akan meningkat ketika Anda menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer) ataupun produk untuk kulit lainnya. Hal ini karena produk-produk tersebut mengandung zat yang meningkatkan penyerapan melalui kulit sebanyak 100 kali lipat.

Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan ketika menerima struk? Anda mungkin tidak dapat mengindarinya. Bila Anda perlu menyimpan struk belanja yang menggunakan kertas thermal, masukkan struk belanja dalam tas plastik yang bisa disegel daripada di dompet. Lalu, Selalu cuci tangan setelah menyentuh struk belanja ataupun struk lain yang menggunakan kertas thermal. Hindari menyentuh struk belanja dari kertas thermal saat Anda sedang hamil.

Baca juga: BBM Dinilai Picu Kanker dan Paru-paru Basah di Jakarta

Khusus untuk Anda yang pekerjaannya harus mengelola struk belanja ataupun struk lain yang menggunakan kertas thermal, gunakanlah sarung tangan.

SEHATQ.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

12 jam lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

12 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

18 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

20 jam lalu

Ilustrasi mal atau pusat berbelanjaan di Jakarta. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.